Usahakan yang Masih Bisa Diusahakan

Satu kalimat motivasi yang terus-menerus kubisikkan dalam hati selama proses pengiriman berkas ke SUIJI-Jepang

heute optimistisch sein. heute dem herzen folgen

Entah angin apa yang membuatku mendaftar program joint degree SUIJI, sebuah program kerjasama penelitian dan kuliah selama satu tahun di Jepang untuk program master ilmu-ilmu dari klaster agro (pertanian, kehutanan, kedokteran hewan, peternakan, dan teknologi pertanian) antara UGM-IPB-Unhas dengan Ehime University-Kagawa University-Kochi University. Awalnya aku lebih tertarik dengan program double degree AUN-KU di Kyoto yang mana saat selesai kita bisa dapat dua gelar master sekaligus (M.Sc dan M.Agr). Namun, dengan berbagai pertimbangan akhirnya kuurungkan niat mendaftar program AUN-KU tersebut. Setelahnya aku tidak terlalu banyak mencari info terkait kesempatan melakukan pertukaran mahasiswa ke luar negeri.

Inspirasi di Balik Nama : Nunung Nurlaela

Dosen, penulis, dan punya anak lima. Life goal-ku dicapai duluan sama mak Nunung nih :p hehehe

Nunung Nurlaela dan keluarganya

Ada yang pernah dengar istilah "pondok mertua indah"? Istilah untuk pasangan suami-istri yang hidup seatap dengan orangtua dari salah satu pihak ini dipopulerkan oleh Mak Nunung Nurlaela melalui bukunya yang diterbitkan oleh Gramedia. Buku yang merangkum beragam permasalahan yang timbul akibat tinggal bersama mertua sekaligus menyajikan solusinya ini layak dijadikan pedoman bagi pengantin baru (terutama yang akan tinggal bersama mertua selepas menikah). Meskipun ditulis oleh seorang perempuan, tetapi buku ini tetap sesuai jika dibaca oleh laki-laki yang tinggal di rumah orangtua istrinya. Konon, tinggal bersama mertua memang sangat rawan konflik, sehingga adanya buku ini dapat membantu mengurangi konflik yang mungkin terjadi dan membuat hubungan menantu-mertua lebih harmonis.

Teman Perjalanan Baru untuk Taukhtiku

 

 Assalamualaikum, kesayangan...

Masih ingatkah kamu dengan buku ini? Hadiah pertama darimu yang kamu berikan di hari ulang tahunku ke-20, kurang dari tiga tahun lalu. Hadiah yang kurasakan dipenuhi dengan ketulusan hati seorang saudari yang belajar mencintai saudarinya. 

Doa yang kau tulis di halaman pertama buku itu kuaminkan dengan sungguh-sungguh di dalam hati, berharap Allah peluk doa-doa kita, sepasang taukhti yang ikhlas belajar mencintai pasangan taukhtinya...

"Semoga suatu saat kita Allah izinkan backpacking bersama"

Inspirasi di Balik Nama: Liya Swandari

Andai aku masih kecil, aku akan merengek pada orang tuaku untuk belajar menggambar bersama Kak Liya Swandari

Liya Swandari (sumber: Fb Liya Swandari)

Menggambar adalah satu dari sekian banyak hal yang sama sekali tidak bisa kulakukan. Em, ralat, bisa sih, tapi kurang indah dipandang mata hasil gambarnya. Hehehe. Sejak dulu sering merasa iri melihat teman bisa menggambar. Seringkali memperhatikan cara mereka menggambar, dia membuat lingkaran aku ikuti membuat lingkaran, dia membuat garis aku ikuti membuat garis, tapi hasil akhirnya? Hm~ menyedihkan... Hehehe..

Belanja Hari Raya Jalan, Ibadah Lancar

Limpahan kebaikan datang bersamaan dengan datangnya tamu agung yang hanya satu bulan hadir dalam setahun


Drama Antaraku dan LPDP

"Allah, aku ingin dengan kedua tanganku ini aku berbuat sesuatu untuk negeri ini, memberi arti bagi bangsa dan negara Indonesia", sepotong kalimat yang sejak SMA senantiasa kuhadirkan di setiap doa. Kuharap kalian yang membaca tulisan ini sudi meng-amin-i doa tersebut...


Belajar Pangan Halal Bersama LPPOM MUI dan HokBen

"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu" QS. Al Baqarah (2): 168


sumber: http://www.eat-halal.com/wp-content/uploads/2013/11/question-halal-e1384878422397.jpg

Masyarakat muslim Indonesia semakin hari semakin mudah mengakses ilmu, baik dari kajian di masjid-masjid yang frekuensinya semakin banyak maupun mengaksesnya secara online. Seiring dengan kemudahan tersebut, kesadaran masyarakat akan pentingnya pangan halal juga meningkat. Persoalan pangan halal menjadi penting karena makanan yang masuk ke dalam tubuh akan banyak mempengaruhi kerja tubuh bahkan pikiran, disamping memang pangan halal telah diatur secara tegas di dalam Al-Quran. Dorongan untuk taat pada perintah Allah serta keinginan memberikan makanan terbaik untuk tubuh membuat permintaan pangan halal di Indonesia semakin tinggi. 

Anak dan Teknologi

I fear the day that technology will surpass our human interaction. The world will have a generation of idiot" - Albert Einstein



Akhir-akhir ini teknologi berkembang dengan sangat pesat. Semua hal menjadi serba praktis, mudah, dan cepat. Arus informasi mengalir dari segala arah secepat kilat. Sayangnya, hal ini sekaligus membawa pengaruh buruk bagi kehidupan manusia. Kecanggihan teknologi telah melenakan manusia modern sehingga mengalami kecanduan yang berakibat pada berkurangnya produktivitas, sulit berkonsentrasi, cuek terhadap lingkungan sekitarnya, serta enggan melakukan aktivitas fisik. Belum lagi masalah konten kekerasan dan pornografi yang dapat dengan mudahnya kita akses. Jika pada orang dewasa penggunaan teknologi secara tidak arif dapat membawa efek buruk, lalu bagaimana jika anak-anak harus berhadapan dengan teknologi?

PAPs UGM: Apa dan Bagaimana

Bagi siapa saja yang mau melanjutkan studi pascasarjana baik S2, S3, maupun profesi di UGM, juga bagi mereka yang ingin menjadi dosen UGM, tes PAPs adalah sebuah keniscayaan


Piknik ke Pantai Eksotis Bersama Keluarga Besar

Harta yang paling berharga adalah keluarga. Istana yang paling indah adalah keluarga 
(Keluarga Cemara)

Pasukan piknik ultah tik

Bani Asari, sebutan untuk keluarga besarku dari jalur ibu, adalah salah satu support system dalam hidupku. Keluarga besar ini selalu memberikan motivasi untuk terus berupaya meningkatkan kapasitas diri, baik dalam hal agama maupun akademis. Sejak tahun 2014, kami memiliki satu acara rutin untuk dapat terus berkumpul, menjalin silaturahim dan saling mengenal satu sama lain. Acara itu kami sebut family gathering.

Inspirasi di Balik Nama : Kartika Nugmalia

Rasa kagum dan hormatku semakin besar saat aku asyik menyelami cerita-cerita kehidupannya yang tersimpan rapi di dalam blognya

Kartika Nugmalia, seorang ibu yang pembelajar dan sabar

Cara Mengurangi Resiko Sakit Jantung dan Stroke

Penyakit kardiovaskuler adalah pembunuh no 1 di dunia. Di Indonesia sendiri lebih dari 1 juta jiwa meninggal akibat penyakit kardiovaskuler - data WHO tahun 2012 



Kardiovaskuler terdiri atas dua kata, yaitu kardio dan vaskuler. Kardio berarti jantung, sementara vaskuler berarti pembuluh darah, sehingga penyakit kardiovaskuler dapat diartikan sebagai kumpulan penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah. Di antara golongan penyakit kardiovaskuler, penyakit jantung koroner dan stroke menjadi penyakit yang paling banyak ditemukan di Indonesia.

Menolong Diri Sendiri

And you'll finally see the truth that a hero lies in you - Hero, Mariah Carey


Awal April 2016 aku menghabiskan tujuh malam di rumah sakit akibat sakit kepala hebat. Segala macam pemeriksaan menunjukkan bahwa tidak ada kelainan dalam rongga kepalaku, normal. Namun, ketika sakit kepala itu datang, seluruh tubuh tegang, gemetar, berkeringat dingin, dan sulit bernafas, di samping kepala yang rasanya sakit luar biasa. Sampai hari kepulanganku aku masih sangat bergantung dengan oksigen, juga obat pereda sakit. Sehari setelah aku pulang dari rumah sakit, ayah mertua sepupuku menjengukku dan berkata,"anak muda itu seringkali tidak bisa mengidentifikasi masalah dirinya, dirinya stress tapi tidak sadar kalo sedang stress. Padahal stress larinya ke fisik, akhirnya jadi penyakit dan gak sembuh-sembuh, lha wong gak tau masalahnya kok. Bisa jadi sakit ini karena stress tapi Mbak Ulfah gak tau masalahnya".

Inspirasi di Balik Nama: Primastuti Satrianto

Sama-sama suka travelling, sama-sama suka foto, sama-sama ngeblog, Manda dan Panda adalah cerminan relationship goal sejati


Perempuan Ingin Mencoba Solobackpacking? Siapkan 5 Hal ini!

Sebulan yang lalu aku mencetak sejarah solobackpacking pertamaku. Takut, ragu, deg-degan, penasaran, seneng, semua campur baur jadi satu. Kalian mau berangkat solobackpacking? Atau, kalian ingin ber-solobackpacking ria tapi ada ragu yang mencegah langkah buat berangkat? Yuk! Be brave, girls! Tulisan ini aku buat untuk mendukung niat kalian, para perempuan kuat dan hebat yang ingin menaklukkan rasa takutnya jalan-jalan sendirian di negara orang.

Skill fotografi (dan selfie) kurang oke? Enjoy aja!

Perempuan, Berjilbab, dan Solotravelling (Habis) : Kuala Lumpur

“Wherever we travel to, the wonderful people we meet become our family.” 
― Lailah Gifty Akita


Keluarga itu soal rasa, bukan hanya ikatan darah

Perempuan, Berjilbab, dan Solotravelling (Hari 5) : Songkhla

"Dimana-mana pasti ada orang baik" - Ihsan Bani


Mas Bani, seniorku di kampus yang jadi sasaran curcolku tentang rencana nge-bolangku ke Malaysia-Thailand pernah bilang begitu di suatu percakapan menjelang keberangkatanku Bulan Maret lalu. Pernyataan Mas Bani ini melekat di kepala selama aku dalam perjalanan kemarin. Betul saja, setiap hari selama masa perjalanan ini aku selalu dipertemukan dengan orang-orang baik yang hadir secara tiba-tiba, tanpa pernah saling kenal sebelumnya. Ada Kak Fatiha, Kak Azih, mas-mas delivery pizz* h*t, mas-mas entah siapa di kereta, mbak-mbak Thailand yang di bis, ibu-ibu penjual nasi dan suaminya, dan yang paling dahsyat adalah pertemuanku dengan James Staley di Songkhla. Kunjungan singkatku ke Songkhla menjadi bagian cerita yang paling tidak bisa kulupakan.

Ulfah dan James

Perempuan, Berjilbab, dan Solotravelling (Hari 4) : Hat yai

"No place is ever as bad as they tell you it's going to be" - Chuck Thompson


Sedikit memberikan peringatan di awal, ceritaku hari ini akan sedikit melelahkan. Melelahkan mata, kaki, hati, dan kantong. Hahaha. Tapi percayalah, ceritanya pasti berbeda kalau kalian yang datang sendiri ke Hat yai. Ditunggu cerita bahagia kalian di Hat yai ya. Sekarang aku ceritakan hari paling apalah apalah dalam perjalananku kali ini.

Hat yai dari puncak bukit

Perempuan, Berjilbab, dan Solotravelling (Hari 3) : UPM - Kuala Lumpur

"To travel is to discover that everyone is wrong about other countries" - Aldous Huxley



Jauh hari sebelum kedatanganku ke Malaysia, aku menghubungi seorang kenalan dari Universiti Putra Malaysia (UPM) yang kebetulan pernah ke UGM selama beberapa minggu. Joshua namanya, seorang mahasiswa master di Fakulti Sains dan Teknologi Makanan. Aku menghubunginya karena aku ingin sekali datang dan melihat kampusnya. Entah kenapa aku selalu ingin berkunjung ke universitas lain ketika aku pergi ke suatu tempat, apalagi kalau universitas tersebut punya jurusan yang sama dengan jurusanku. Gayung bersambut, Joshua bersedia menemuiku di UPM! Kami pun janjian untuk bertemu di UPM pada Senin, 14 Maret 2016 pagi. Tapi tersebab lokasi hotel yang ada di antah berantah dan akan super muter-muter kalau naik bis (naik taksipun gak tau harus nyari di mana), akhirnya aku bilang ke Joshua kalau aku gak yakin bisa datang tepat waktu. Eh, Joshua malah nawarin ngejemput di hotel (baik bangeeeeet *pengen nangis*). Jadilah Senin pagi itu sekitar pukul 9, aku dijemput Joshua di hotel untuk kemudian menuju UPM.

Perempuan, Berjilbab, dan Solotravelling (Hari 2) : Kuala Lumpur - Putrajaya - Selangor

"To awaken alone in a strange town is one of the pleasantest sensations in the world" - Freya Stark


Terbangun di sebuah bunk bed dan langsung melihat lima orang perempuan bule tengah tidur dengan pulasnya di dalam kamar, aku langsung tersadar bahwa aku sedang berada dalam situasi yang tidak biasa. Suasana pagi yang sangat sepi itu membuatku semakin larut dalam pikiran bahwa aku benar-benar seorang diri, di sebuah kota yang belum kukenal, di negara orang. Memang, ini bukan kali pertama datang ke Kuala Lumpur, tapi... Kunjungan terakhir ke Kuala Lumpur hanyalah kunjungan singkat, kurang dari 24 jam, tentu bukan waktu yang cukup untuk mengenali kota tersebut. Lagi-lagi, perasaan takut dan ragu itu datang lagi. "Akan seperti apa hariku hari ini? Semoga baik-baik saja", sebuah ketakutan wajar yang bisa saja dialami oleh siapapun yang pergi sendirian, kurasa. Tapi, di samping rasa takut itu, ada pula perasaan penasaran luar biasa. Kombinasi perasaan senang dan takut yang gak bisa digambarkan dalam kata.


Perempuan, Berjilbab, dan Solotravelling (Hari 1) : Kuala Lumpur

As you travel solo, being totally responsible for yourself, it's inevitable that you will discover just how capable you are




Jangan tanya bagaimana awal ceritanya sampai akhirnya aku melakukan perjalanan seorang diri ke negara orang, it's a long story. Perjalanan ini bukan perjalanan biasa bagiku karena seumur hidupku belum pernah aku pergi seorang diri kemanapun! Seorang anak gadis berjilbab yang tinggal di kampung tiba-tiba berkelana sendirian melintasi dua negara? Aku pun masih belum percaya aku benar-benar berhasil melaluinya.

Inspirasi di Balik Nama : Asri Rahayu

Ternyata bukan aku satu-satunya non-emak di komunitas emak ini


Masih ingat Komunitas Emak Blogger? Awalnya aku sedikit minder karena kupikir aku lah satu-satunya gadis di antara para emak kece tersebut. Tapi ternyata aku salah! Ada gadis lain yang bahkan lebih imut dari aku :3 Namanya Asri Rahayu, perempuan muda pemilik blog http://www.asrirahayu.com/ . Ketika melihat Asri untuk pertama kali di arisan blog bulan Februari lalu, langsung terbayang satu nama sahabatku yang secara fisik sangat mirip dengan Asri. Tubuh mungil, wajah imut, suara ringan, ceria dan mudah bergaul adalah keseluruhan image yang kutangkap dari sosok Asri hari itu.

Asri Rahayu, mirip sama Intan Ghofur kan??

Keluarga Strategis : WUJUDKAN NYATA!

Kamu yang dulu bukanlah yang sekarang, dulu kau gadis sekarang emak-emak


Berawal dari keisengan tanya tentang rencana pendidikan sang buah hati ke salah seorang mbak kesayangan ketika di asrama, berakhir dengan kegalauan super malam ini. Hehehe.. Padahal sih mbaknya inspiring banget.

Ada agenda rutin yang dimiliki alumni asrama Rumah Kepemimpinan (RK) PPSDMS regional Jogja angkatan 6 (yang kemudian disebut nanem-srinem; nanem adalah nakula enem yang mana merupakan kumpulan alumni asrama putra; srinem adalah srikandi enem yang mana merupakan kumpulan alumni asrama putri). Agenda tersebut berjudul "Assalamualaikum Dulur" (a.k.a Asdul) yang sudah berjalan lebih dari satu tahun dengan pergantian kepengurusan sebanyak satu kali. Kepengurusan kedua ini (yang selanjutnya disebut syarikat syahdu) isinya anak gokil semua -seenggaknya pengurus dari srinemnya gokil semua, soalnya gak kenal secara personal sama pengurus yg nanem-. Gokil di sini berarti kreatif. Di akhir setiap sesi pasti akan selalu ada sesuatu yang bikin baper dan kangen sama temen-temen di asrama.

Malam ini (25 Februari 2016), Mbak Nadia Rahmawati mendapat giliran menjadi narasumber Asdul tersebut. Mbak Nad a.k.a Am Nad ini dulunya adalah supervisor asrama putri yang saat ini sudah berkeluarga dan tinggal di Birmingham, Inggris. Beliau memiliki seorang suami yang banyak orang bilang keren (aku belum pernah kenal sama suaminya). Orang bilang, suami Am Nad ini adalah aktivis yang komplit, karena secara intelektual jos, agama oke, kepemimpinan juga mantap, dll. No wonder lah bisa dapet istri se-cetarrr Am Nad. Hehehe... Mereka berdua dikaruniai seorang anak perempuan yang cantik banget (maaf ya aku gak mau pasang foto bayi -due to internet abuse towards baby photos- jadi aku gak bisa nunjukin kecantikannya). Kalau boleh aku berujar, keluarga ini pada waktunya akan menjadikan Indonesia jauh lebih baik dibandingkan hari ini (and i'm waiting for that time to come, Am).

Membicarakan rencana hidup adalah hal yang sulit

Sesi Asdul yang dimoderatori Tito (nanem) awalnya sedikit kacau karena banyak obrolan ngalor-ngidul gak penting dari para nanem srinem yang gak terkontrol. Tito sendiri mungkin berjibaku dengan sinyal sehingga timbul dan tenggelam di grup. Hahaha... Obrolan mulai terarah ketika mulai membicarakan tentang rencana hidup ke depan. Ya walaupun jawaban Am Nad ternyata di luar dugaanku. Hehehe...

"Sesungguhnya pertanyaan tentang lifeplan adalah yang tersulit bagi saya. Saya mah yang penting bisa berkontribusi di mana aja gakpapa." - Nadia

Masih kata Am Nad nih, katanya kalau sudah punya anak pengennya sama anak terus. Hehehe... (Tepat seperti perkiraanku kan kan kan). Jawaban ini memang normatif sih, tapi somehow, semenjak tahun terakhir kuliah aku selalu punya pikiran yang tepat sama seperti Am Nad ini. Setiap ditanya orang tentang lifeplan pasti gak akan pernah punya jawaban pasti. Terlebih di tahun-tahun itu ada peristiwa yang membuatku sadar bahwa pada akhirnya aku sebagai perempuan akan ikut suami, ke mana dia pergi aku akan ikut (gak mau long distance marriage soalnya). Nah nek dapet suami yang kerjanya pindah-pindah? Artinya akan sulit dong buat aku memasang goal kerja mapan di institusi tertentu. Satu-satunya yang bisa dipasang ya hanya "yang penting tetap berkontribusi untuk kebaikan orang banyak". Toh aku belum ada gambaran jodohnya siapa, kerja apa, tinggal di mana, dll dsb (well, curcol sithik boleh lah ya).

Kenapa jawaban Am Nad mengejutkanku? Karena dulu sih seingetku, Am Nad yang ngajarin aku buat bikin lifeplan. Ahihihi... Well, tapi lifeplan tetep penting kok. Hehehe... Hanya gak bisa terlalu saklek dan memaksakan lifeplan itu sendiri, plan A, B, C harus selalu dipersiapkan. Yaaa... walaupun aku masih belum terlalu banyak menyusun rencana masa depan sih. (eh, bentar tetiba teringat perkataan Nita waktu di Manyaifun, "aku pengen nikah muda, biar bisa segera nyusun lifeplan bareng-bareng." gak persis gitu sih kalimatnya, tapi kurang lebih begitu. Nancep!). Oke itu poin tentang rencana hidup.

Tentang pendidikan anak

Nah berikutnya, pertanyaan isengku disampaikan sama moderator. Asli iseng banget! Cuma karena merasa harus tanya sesuatu di Asdulnya Am Nad, terus keingetan wajah anaknya Am Nad, dan disambung-sambungin aja sama hidup Am Nad. Pertanyaan isengku berkaitan dengan rencana pendidikan anak-anak Am Nad kelak (since Am Nad adalah lulusan Universitas Birmingham di bidang edukasi). Pertanyaan ini juga keluar dari hasil pengamatanku sejak aku gabung di komunitas emak-emak yang setiap hari bahasannya gak jauh-jauh tentang anak, anak, dan anak. Jawaban dari Am Nad adalah super super super bikin pengen beli tiket ke Birmingham dan duduk ngopi bareng Am Nad buat tanya lebih dalem lagi tentang apa yang Am Nad sampaikan.

Am Nad ngebocorin sedikit tentang konsep pendidikan di keluarga Am Nad, yang dari sana kelihatan bahwa komunikasi antara Am Nad dan suaminya sangat mantap dan berbobot. Meminjam istilah Mas Adlan (admin Asdul), "Diskusi-diskusi di keluarga kecil mereka sepertinya sangat berkualitas". Kemudian pembahasan berlanjut pada hasil tesis Am Nad yang masyaallah bikin merinding.

"God consciousness harus jadi pusat pendidikan. Mengajari cara berpikir itu lebih penting. Gimana biar nggak asal judge. Gimana biar bisa mikir saintifik. Gimana biar bisa solve problems. Anak harus bisa jadi complex thinker." - Nadia

Am Nad juga bilang bahwa yang penting dalam pendidikan anak adalah mengajari cara berpikir, karena mengajari cara berpikir itu lebih susah daripada mengajari norma-norma. Untuk dapat mengajari cara berpikir ini katanya orangtuanya harus paham filsafat yang kalau di keluarganya diampu oleh sang suami (berabe cari cowok filsafat lah ini wakakak). Am Nad juga bilang bahwa ada tujuh hal penting yang harus menjadi fokus pendidikan, ketujuhnya adalah:

1. God consciousness, kesadaran akan Tuhan
2. Complex thinker, kemampuan berfikir secara kompleks
3. Noble character, akhlak yang mulia
4. Healthy lifestyle, gaya hidup sehat
5. Interpersonal relation, hubungan antar manusia
6. Cultural relation, hubungan budaya
7. Leadership, kepemimpinan

Sayangnya, karena keterbatasan waktu yang ada Am Nad tidak sempat menjelaskan secara detail. Berharap suatu hari bisa dapat penjelasan komplitnya, entah Am Nad sendiri yang menuliskan atau bagaimana. Masih menurut Am Nad, tugas orangtua dan sekolah adalah mendidik anak untuk bisa menjadi citizen yang baik, anak sadar bahwa dirinya ada di tengah masyarakat dan negara. Saat ditanya tentang buku yang Am Nad rekomendasikan untuk dibaca oleh para orangtua (dan calon orangtua) berkaitan dengan pendidikan anak, Am Nad menyebutkan empat judul buku, yaitu:

1. Tarbiyah project daud tauhidi
2. Education character karangan Thomas Lickona
3. Naquibb Al Attas
4. Thariq Ramadhan

Am Nad menutup jawaban singkatnya terkait pertanyaan tentang pendidikan anak dengan pernyataan bahwa menjadi orang tua harus banyak tawakkal dan prihatinnya. Anak adalah titipan Allah jadi sebaik-baik yang menjaga ya Allah. Tugas orang tua hanyalah berusaha untuk menjadi perantara yang terbaik.

Pertanyaan berikutnya lebih pada urusan internal RK PPSDMS sih, sehingga rasanya tidak untuk dibagikan pada publik, walaupun sebenarnya jawaban dari Am Nad super banget sih. Sesi tanya jawab pun berlanjut dengan sesi santai dan untuk lucu-lucuan kemudian ditutup dengan ungkapan kekangenan srinem terhadap Am Nad plus lagu "Home"-nya Michael Buble sebagai backsound. Lengkap sudah kangennya. Hehehe...

Keluarga strategis BISA diwujudkan kok

Keluarga Am Nad adalah salah satu bukti bahwa keluarga strategis itu benar-benar bisa diwujudkan, bukan sekedar dibayangkan apalagi dijadiin bahan bercandaan. Oke, ini TERLEPAS dari kenyataan bahwa baik Am Nad maupun suaminya sama-sama punya keterkaitan dengan asrama yang sama ya. Plis stop bapernya -_- Keluarga strategis bisa diwujudkan jika baik suami maupun istri secara individu merupakan pribadi-pribadi unggulan yang paham betul apa hakikat hidup yang mereka jalani. Keputusan kedua individu tersebut untuk saling mengikat dan terikat dalam ikatan pernikahan juga dilandasi ilmu yang cukup dan mumpuni, tahu betul kenapa dia harus menikah dan apa yang akan dia lakukan dengan pernikahannya. Tentunya harus terus meningkatkan kualitas diri dan juga kualitas mereka sebagai pasangan. Keluarga strategis merupakan sebuah upaya untuk membangun Indonesia yang lebih hebat dari tataran keluarga. Sounds cool yah....

Tapi aku masih jauh banget... Hahaha... Memenuhi prasyarat sebagai pribadi unggulan pun belum sanggup. Ilmu juga masih cetek, pengalaman apa lagi, wakakak... Masih panjang perjalanan, sepertinya. Tapi siapa sih yang tau mau dibawa ke mana hidup kita sama Allah? Biarin aja hidup tetap dengan kejutan-kejutannya... Keluarga strategis: WUJUDKAN NYATA FAH! Bukan masalah siapa-siapanya, tapi yang penting ada niat dulu. Kalau dipepet cowok yang gak worth the wait, cuekin ajaaaa~~ (lhah curcol lagi, bolehlah dikit, hehehe).

Sekali lagi aku pengen bilang ke Am Nad, "Am, kamu yang dulu bukanlah yang sekarang. Dulu kau gadis sekarang emak-emak. Banyak banget yang berubah dan aku suka!". 



Banguntapan, 25 Februari 2016
Ardhika Ulfah

Geng Ukhti

Adakah kelompok persahabatan lain yang pernah sholawatan di Puncak Wayag - Raja Ampat? Jika ada, sampaikan salam kenal dari kami....


geng ukhti yang mendamba surga bersama-sama

Menghabiskan dua bulan bersama, tinggal dalam satu kamar di bibir pantai sebuah pulau kecil bernama Manyaifun menjadi titik awal kebersamaan kami. Ritual saling membangunkan saat subuh (yang tanpa adzan karena kondisi pulau belum teraliri listrik), pergi wudlu berbarengan ke luar rumah berbekal senter kecil, dzikir pagi di atas sleeping bag, tilawah di dermaga, makan sepiring berdua (atau malah bertiga), mengajar TPA, cuci baju ke kantor kecamatan reramean, cuci piring ditemani anjing-anjing tetangga, main bola api, dan banyak kenangan lain yang kami ukir bersama di awal masa kami saling mengenal. Klimaksnya tentu saat kami saling bergandeng tangan menuju puncak bukit karang berjuluk "Wayag" dan kemudian mengumandangkan sholawat bersama-sama di puncaknya.

Inspirasi di Balik Nama: Ika Koentjoro

Menelusuri namanya di mesin pencari pun tidak memuaskan rasa penasaranku terhadap sosok ini


Sebagai seorang yang masih sangat baru di dunia blogging, mengintip blog orang lain selalu jadi ritual yang mengasyikkan. Termasuk mengintip blog si Mak yang satu ini. Namanya Ika Koentjoro, seorang emak-emak yang pengusaha sekaligus blogger sekaligus fotografer khusus makanan. Perempuan memang selalu handal ber-multitasking ya? Hehehe.. Blognya bagus (apalagi kalau dibandingkan dengan blog ini, ahahaha) dan warnanya sejuk dipandang mata. Ah, tapi rasanya aku tidak ingin banyak berbicara tentang blognya, malu! Hehehe...

Tumpah Ruah Rasa Pasca IELTS-skor Rilis

Alhamdulillahi Allahuakbar!
IELTS skor-ku memenuhi syarat daftar perguruan tinggi yang aku idamkan.


Sebelum memulai tulisan ini, aku ingin sedikit bercerita tentang pengalaman surfing di internet, mencari tulisan tentang pengalaman orang-orang mengambil tes IELTS. Beberapa tulisan sukses bikin aku semakin gemeteran karena ditulis oleh mereka yang memang punya background bahasa inggris yang kuat, bahkan beberapa ada yang sempat tinggal di luar negeri untuk waktu yang cukup lama. Oleh karenanya, sebelum semua perjuangan aku ceritakan, aku akan sedikit membahas latar belakangku dalam berbahasa inggris.